CyberKMM-Hari Idul Fitri biasanya dimanfaatkan oleh masyarakat
Indonesia untuk pulang ke kampung halaman dan bertemu dengan sanak famili.
Dalam suasana tersebut ada beberapa agenda penting yang dilakukan seperti
mengunjungi karib kerabat dan teman, menerima THR, memakai baju baru dan makan
ketupat.
Suasana seperti itu tidak didapatkan oleh mereka
yang berlebaran di negeri orang, termasuk di Mesir. Pasalnya, jarak yang jauh
dan dana pulang yang tidak sedikit menjadi kendala itu mudik ke kampung
halaman. Meski demikian, hal tersebut tidak mengurangi kebahagiaan berlebaran
di negeri orang.
“Tentunya merasakan kesedihan karena jauh dari
hangatnya suasana keluarga dan sanak famili lainnya,” tutur Wahyudi Rahman yang
baru pertama kali melewati Idul Fitri di Mesir. Namun begitu, lanjut Wahyudi,
dengan diadakannya Shalat Idul Fitri dan Open House di KBRI (8/8) kemarin
kesedihan tersebut bisa terobati karena bisa bertemu dan berkumpul dengan
keluarga se-Indonesia yang lainnya.
Sementara itu, Rahmat Hidayat menuturkan bahwa
perasaanya bercampur aduk tatkala melewati Idul Fitri pertama di Mesir. “Sedih,
senang, terharu, gembira, semuanya ana rasakan,” katanya.
Menurut Johan Efendi yang sudah pernah pulang ke
Indonesia mengatakan bahwa menghabiskan Idul Fitri di Indonesia lebih ia sukai
dari pada di Mesir. “Bagi saya kebersemaan bersama keluarga adalah sesuatu yang
paling indah di hari yang fitri,” kata mahasiswa yang berasal dari Padang tersebut.
(AA)