CyberKMM-Situasi Mesir pasca
pembubaran paksa para pendukung Mursi (14/8) semakin memanas dan membuat
keamanan Mesir menjadi tidak menentu. Warga negara Indonesia di Mesir
merasa was-was karena menurunnya jaminan kemanan.
Menanggapi hal itu, Atase Pendidikan (Atdik) mengadakan pertemuan darurat
dengan seluruh ketua kekeluargaan di Rumah Limas pada Ahad sore (18/8). “Atdik
mengadakan pertemuan dengan semua ketua kekeluargaan tadi sore,” tutur ketua
KMM Mesir Jasri Waldi kepada kmmmesir.com(18/8).
Dalam pertemuan tersebut, Jasri menuturkan ada bebarapa hal disampaikan:
1. Bagi mahasiswa yang visanya sudah habis agar segera diberitahukan kepada
Kmm untuk diurus secara kolektif
2. Mulai Ahad malam (18/8) telah diadakan ronda yang akan dilakukan oleh KBRI,
PPMI dan kekeluargaan untuk berpatroli. Oleh sebab itu jika Masisir merasa
lingkungannya kurang aman bisa menghubungi nomor telepon yang sudah disebar
KBRI
3. Apabila ada WNI yang berada dalam kondisi darurat seperti sakit ataupun
melahirkan bisa menghubungi Hotline KBRI untuk dibantu dibawa ke rumah sakit
4. Untuk memenuhi kesulitan mahasiswa, KBRI akan mengusahakan untuk memberi
bantuan sembako ataupun bantuan lainnya
5. Jika keadaan semakin gawat, warga Minang bisa berlindung di Rumah Gadang yang
berlokasi di Tajammuk Awwal ataupun di kekeluargaan terdekat dengan mengikuti
informasi selanjutnya
6. Jika keadaan semakin tidak menentu, KBRI akan berusaha agar Masisir
dievakuasi ke Madinatul Bu’us ataupun dievakuasi ke luar Mesir dengan
sepengetahuan al-Azhar
Selain itu, Jasri juga menghimbau kepada seluruh warga KMM ataupun WNI pada
umumnya agar mematuhi himbauan dari KBRI. “Di masa seperti ini kita harus
mematuhi himbauan-himbauan yang telah disampaikan oleh KBRI,” katanya.
Ia juga menambahkan agar warga KMM memiliki nomor telepon sesama
warga Minang ataupun WNI lainnya yang terdekat dengan rumahnya. “Teman-teman
yang dekat rumah harus dimiliki nomor Hapenya agar bisa saling tolong
menolong,” sambungnya.
Dalam pertemuan tersebut, kata Jasri, belum dibahas rencana evakuasi WNI.
Ia menuturkan, "Belum ada pembahasan mengenai evakuasi WNI pada pertemuan
tersebut."
Terakhir, Jasri Waldi mengingatkan kepada semua warga KMM agar menyimpan
nomor yang telah disebar KBRI dan selalu membawa tanda pengenal jika ke luar
rumah. “Kepada seluruh warga KMM agar menyimpan Hotline KBRI dan membawa kerneh ataupun
paspor jika ada kepentingan keluar rumah,” tuturnya. (AA)
Ketua KMM: 01061-533-685
Hotline KBRI: 02-279-47-200
01015-185-795
01022-229-989