CyberKMM-Beberapa waktu lalu, pihak Kementrian Agama membatalkan
proses seleksi mahasiswa baru yang akan melanjutkan pendidikannya ke Al-Azhar
Mesir. Semua calon mahasiswa Al-Azhar tersebut terpaksa harus mengubur
cita-citanya untuk melanjutkan kuliah ke negeri para nabi tersebut.
Terkait pembatalan itu, Dr. Fahmy Lukman, atase pendidikan
KBRI Kairo mengatakan bahwa Dubes sangat menyesalkan pembatalan itu karena
tidak ada koordinasi antara pihak Jakarta dengan KBRI Kairo. “Bapak Dubes tentu
sangat menyesalkan pembatalan ini karena tanpa melalui koordinasi dengan pihak
KBRI Kairo,” tuturnya. Bapak Fahmy menjelaskan bahwa pembatalan tersebut didasarkan kepada pemberitaan
di media massa.
Selanjutnya, pak Fahmy mengatakan bahwa Dubes sudah menghubungi
pihak pemerintah Indonesia untuk mengabarkan bahwa Mesir aman-aman saja dan
seleksi mahasiswa baru tidak perlu dibatalkan. Pihak pemerintah pusat, lanjut
pak Fahmy, menerima berita tersebut dan keputusan pembatalan tersebut akan
dimusyawarahkan kembali. “Sampai hari ini kita belum mendapat berita,” lanjut
pak Fahmy.
Setelah itu, Pak Fahmy mengatakan bahwa sekitar tanggal 20 nanti, Dubes KBRI Kairo Nurfaizi Suwandi akan berangkat ke Indonesia untuk melanjutkan pembicaraan tersebut dengan pemerintah pusat. “Insyaallah
tanggal 20-an Agustus ke depan Pak Dubes akan berangkat ke Indonesia untuk
salah satunya adalah bertemu dengan mentri agama untuk membicarakan masalah
ini,” katanya.
Ia menegaskan jika mahasiswa tahun ini
terputus maka akan banyak konsekuensi yang akan membuat hubungan bilateral antara
Indonesia dan Mesir dan hubungan dengan
Al-Azhar akan mengalami masalah. "Meskipun seleksi diharapkan
tetap dibuka namun untuk pemberangkatan akan dilaksanakan sesuai dengan kondisi
Mesir pada saat itu," pungkasnya. (AA)