Identitas masyarakat Minang telah
bisa dirasakan dan dilihat jauh sebelum doktrin-doktrin yang disampaikan oleh pemikir-pemikir nasional.
Dengan menggunakan bahasa lugas namun sarat makna, "Adat basandi syara',
syara' basandi kitabullah". Folsafat orang Minang menyatakan
bahwa adat Minangkabau bersendikan/berdasarkan syara' yaitu agama Islam,
dan syara' berdasarkan kitab Allah (Al-Qur'an).
Ruh keislaman yang telah melekat
sangat lama pada diri umat Islam yang berada di Minangkabau adalah sebuah
motivasi awal banyaknya para petualang pencari ilmu yang menjelajahi dunia.
Sehingga kenyataan banyaknya warga Sumatera Barat yang belajar ilmu agama di
negara-negara Timur Tengah tidaklah terlalu mengherankan. Tuntutan terus adanya
pembawa risalah Islam juga sebagai bentuk regenalisasi kader-kader dakwah,
menjadi salah satu alasan kuat terjadinnya hal ini.
Sebagaimana layaknya sebuah
komunitas yang memiliki anggota yang lumayan banyak membutuhkan sebuah wadah
untuk bisa mengayomi semua kemaslahatan yang ada, sehingga akhirnya
terbentuklah KMM sebagai lembaga tunggal sekaligus pusat informasi bagi
mahasiswa Minang yang berada di Negeri Seribu Satu Menara ini.
Kilas Balik Pelajar Muslim Minangkabau
Semangat pembaharuan yang
dimiliki oleh para ulama Sumatera Barat menyebabkan pergeseran lembaga
pendidikan dari pendidikan gaya tradisional surau menjadi lembaga pendidikan
yang modern. Seperti surau Jembatan Besi yang didirikan oleh Syeikh Abdullah
Ahmad. Surau itu turut melahirkan begitu banyak pemikir Islam berubah
menjadi perguruan Thawalib Putra Padang Panjang. Begitu juga Perguruan Diniyah
Putri Padang Panjang yang didirikan oleh Rahmah el-Yunusiyah.
Mulai banyaknya instansi
pendidikan di Sumatera Barat menimbulkan semangat menuntut ilmu yang luar biasa
bagi ulama-ulama muda Sumatera Barat. Hal ini yang pada akhirnya menyebabkan
mulai banyaknya pemikir-pemikir muda Islam Sumatera Barat merasa perlu untuk
mencari pengetahuan agama yang lebih banyak di negeri lain. Keinginan seperti
ini juga dilatar belakangi oleh kebiasaan merantau yang dimiliki oleh para
pemuda Minang.
Salah seorang ulam besar Sumatera
Barat yang besar diluar Negeri adalah Syeikh Ahmad Khatib al-Miangkabauwy, yang
menjadi salah seorang Imam di Masjidil Haram Saudi Arabia.
Sejarah Singkat KMM
Untuk mengetahui siapakah pelajar
Indonesia pertama yang datang ke negeri Mesir ini tentulah sangat susah. Akan
tetapi salah seorang dari petualang ilmu yang berasal dari Sumatera Barat yaitu
Syeikh Jinan Padang menjadi salah seorang orang yang berjasa dalam pendirian
kelompok pelajar asal Indoesia.
Tepatnya sebelum kemerdekaan
republik Indonesia tahun 1937, beliau memilliki andil yang sangat besar ketika
mendirikan organisasi pelajar dari Indonesia yang bernama Al-Jama'ah al-Khairiyah
li Ath Thallabati Jawwiyin. Pada saat itu organisasi ini adalah satu-satunya
organisasi pelajar Indonesia yang ada di Mesir.
Seiring dengan berjalannya waktu
organisasi ini megalami perubahan pada hampir setiap dekade yang pada akhirnya
menjelma mejadi sebuah oganisasi induk pelajar Indonesia Mesir dengan nama
Persatuan Pelajar dan Mahasiswa Indonesia atau PPMI.
Untuk mengoptimalkan kinerja
organisasi induk, maka akhirnya dirasa perlu untuk mendirikan organisasi yang
bersifat kekeluargaan. Masyarakat Minangkabau yang berada di Mesir juga turut
mengambil tempat di dalam masalah ini dengan mendirikan sebuah organisasi
kekeluargaan yang disepakati dengan nama KMM (Kesepakatan Mahasiswa
Minangkabu). KMM didirikan tepatnya pada hari Ahad, 19 Zulqa'dah 1376 H/ 23
juni 1957 M.
Satu-satunya organisasi yang
memakai istilah kesepakatan ini, setidaknya menjadi organisasi kekeluargaan
tertua di Mesir. Dengan mengusung persatuan bersama KMM terus maju dan mengisi
lika-liku kehidupan masisir (mahasiswa Indonesia di Mesir).
Perkembangan KMM
Organisasi memiliki misi menjadikan
KMM sebagai satu wadah silaturrahmi, pemersatu, pengayom dan pelindung bagi
mahasiswa Minangkabau di Mesir. Para alumni KMM selalu berusaha untuk memberdayakan
kemampuan yang dimiliki di tanah air khususnya di Minangkabau. Sangat bayak
catatan tentang alumni KMM yang memilki prestasi di Indonesia seperti:
1. Prof.
DR. Mahmud Yunus
2. Prof.
DR. Dzakiyah Drajat, MA
3. Prof.
DR. Fauzan el-Muhammadi, MA
4. DR.
Zulfa Usma, MA
5. Prof.
DR. Maidir Harun, MA
6. DR.
Rifyal Ka'bah, MA
7. DR.
Masri el-Mashsar Bidin, MA
8. DR.
Eka Putra Wirman, MA
9. DR.
DR. Eliwarti Maliki, MA
10. Irsyad
Syafar Buan, MA
11. Dr.
Widiawati Kurnia, MA
KMM Mesir memiliki visi dan misi
untuk menyeimbangkan semua potensi yang dimiliki oleh para anggota. Salah satu
program unggulan KMM adalah program pendidikan yang mendapat perhatian serius
dari pengurus-pengurus KMM seperti: memfasilitasi anggota dengan bimbingan
belajar, seminar pendidikan, dialog dengan tokoh-tokoh dari Indonesia,
khususnya dari Minangkabau, melakukan dialog dengan tokoh dari Mesir, tahfidz
dan tahsinul Qur'an. Kegiatan lain yang dilakukan adalah melaksanakan bedah
buku.
Selain kegiatan-kegiatan diatas
KMM juga melaksanakan pelatihan-pelatihan seperti pelatihan jurnalistik dan
pelatihan organisasi. KMM juga melaksanakan kegiatan buka puasa bersama,
penyambutan mahasiswa baru dan lain-lain.
Sebagaimana organisasi lain KMM
juga memiliki badan otonom yaitu MITRA. MITRA menjadi salah satu wadah untuk
menyalurkan potensi kepenulisan yang dimiliki oleh anggota KMM. Untuk bagian
keputrian KMM memiliki sebuah nama khusus yaitu Bundo Kanduang. Nama ini
dinisbahkan kepada nama ratu kerajaan Minangkabau yang pada akhirnya menjadi
nama umum atau simbol wanita yang ada di Minangkabau.
Disamping pemberdayaan pada
bidang keagamaan dan keilmuan, KMM juga memperhatikan sisi jasmani anggota. KMM
memiliki agenda olahraga mingguan yang biasa diikuti oleh para anggota. KMM
juga memiliki agenda tetap mengadakan perlombaan-perlombaan yang bersifat
olahraga seperti Porda, Temus Cup. Juga ada agenda pertandingan sepek bola
tahunan seperti Qurrah Shobiyah dan pertandingan futsal yang diikuti oleh
anggota KMM yang memiliki hobi olahraga.
Prestasi KMM
Sebagai organisasi kekeluargaan
yang tertua dikalangan Masisir, tentu KMM memiliki prestasi-prestasi, baik itu
dibidang akademis maupun non akademis diantaranya:
1. Juara
1 Lomba Cerdas Cermat yang diadakan oleh Al-Haramain pada Bulan agustus
2003 yang diikuti oleh 32 negara.
2. 4
Kali berturut-turut memenangkan Academic Award yang diadakan oleh PPMI Mesir.
3. Juara
1 se-Masisir Basketbaall tahun 2006.
4. Juara
1 grup A Tapak Suci, dan juara 2 grup B Tapak Suci Muhammadiyah se-Masisir.
5. dan
prestasi-prestasi lain yang pernah diraih oleh KMM.
Dan tahun 2005 kemarin KMM baru
saja melahirkan seorang DR. yaitu DR. Eliwarti Maliki, MA dengan prediket Summa
Cumlaude.
(Data tahun 2009)